Tuesday, February 12, 2008

Mulai usaha ke dua

Sudah sejak lima tahun menjelang pensiun, dibenak ini selalu bertanya : mau apa setelah pensiun? Menikmati hari tua, bengong atau usaha ? Istri selalu mengingatkan: “Sebentar lagi pensiun, 5 tahun itu sebentar. Pikirkan mau cari duit dengan cara apa? Ingat anak-anak masih membutuhkan biaya!” Itu yang selalu terlontar di setiap kesempatan. Iya juga, harus dari sekarang mikir, mau usaha apa ?

Dalam lima tahun tersebut selalu itu dan itu saja di dalam pikiran tanpa ada realisasi, usaha apa ya ? Apakah bisa kalau tidak ada jiwa wirausaha?

Sampai pada sauatu titik, 1 tahun menjelang pesniun aku terima surat pemberitahuan dari kantor bahwa, 1 tahun kedepan sudah memasuki masa pensiun. Bos mengatakan saat penyerahan surat pemberitahuan tersebut : tetap semangat ya kerjanya! OK, waktu itu aku jawab begitu. Tapi apa yang terjadi? Semangat kerja setelah itu mendadak menukik tajam! Sudah malas rasanya kerja.... Kalau aku mulai usaha bagainmana ya? Tapi usaha apa ?

Tiba-tiba aku berfikir, aku nggak mau terlambat. Ini sebenernya sudah terlambat, tapi tidak mau lerbih lambat lagi! Harus mulai sekarang!

Karena itu aku memutuskan untuk resign efektif Oktober 2007 lalu.

Setelah berunding sama istri, usaha pertama yang dijalanin adalah buka toko pakaian muslim. Inipun terinspirasi dari usaha orang lain, tepatnya temen kantor. Dia pemilik usaha baju muslim Ruzika di Cibubur. Sekarang usaha ini sudah jalan, toko “orrezka” - lokasi di Mall Ambasador, Kuningan, Jakarta Selatan.


Mulai usaha kedua.

Mulanya terinspirasi dari adikku yang telah menjalankan usaha ini sejak kurang lebih 5 tahun lalu. Saat menjelang pensiun dari tempat kerja, terpikir, ada baiknya juga ikut usaha seperti itu. Usaha ini nampaknya tidak terlalu dibebani harus ada stok yang notabene harus selalu baru dan update modelnya kalau kita hendak jualan pakaian (seperti yang sekarang dijalani) karena usaha ini bergerak dibidang jasa kurir.

Bulan pertama saat pensiun aku nggak ada kendaraan karena Innova yang biasa dipakai tak boleh dibeli. Jadi memang rada repot juga satu bulan tersebut, kemana-mana naik angkot. Kondisi ini memang aku sengaja, biar irit pikirku. Tapi hasilnya jadi ruwet, karena mau survey untuk lokasi usaha kedua jadi sulit. Setelah istri ngomel melulu harus cari kendaraan pengganti (karena yang dipakai dia nggak mungkin aku pakai), mulai hunting di koran. Akhirnya awal Nopember aku beli kendaraan bekas tapi masih cukup bagus dan enak dipakai, hanya saja konumsi bahan bakarnya aduhai....

Awal Nopember itu juga mulai hunting lokasi. Dapat kabar, untuk usaha kedua ini katanya lokasi di Pondok Indah masih memungkinkan karena belum ada disana. Tanpa ditunda lagi, langsung meluncur kesana. Puter-puter di daerah jalan utama, Metro Pondok Indah, nihil.....

Hari kedua ulangi lagi, kali ini mobil disimpan di Masjid Pondok Indah. Aku jalan kaki nyari lokasi, lumayan juga ngetuk cukup jauh, rupanya beginilah kalau mau usaha sendiri, harus keringatan dulu caranya, sambil belum pasti lagi hasilnya. Setelah keringatan dan panas-panasan, hasilnya nihil. Didalam hati sih berfikir, kalau ada tempat kosong – sewanya berapa ya di Pondok Indah ini ? Kayaknya nggak nguber.

Belum putus asa, hari berikutnya jalan lagi, kali ini mobil di parkir di tempat perkantoran dekat Citibank. Jalan kaki lagi siapa tahu ada ruko yang hendak disewakan, urusan biaya sewa bagaimana nanti..... Cukup keringatan juga jalannya karena jauh, Rumah Sakit Pondok Indah, perkantoran dan ruko-ruka aku jelajahi. Eh, ada TIKI JNE disitu, DHL dan lainnya. Wah, mungkin nggak nih ? Nihil lagi hari itu.....

Hari berikutnya lagi (lupa itu hari keberapa), rupanya istri memperhatikan aku mondar-mandir ke Pondok Indah dengan hasil nihil. Dia telpon temennya yang kerja di Citibank Pondok Indah, tolong cariin lokasi untuk usaha jasa kurir ini, tempatnya tidak memerlukan space yang besar, cukup 3 x 4 atau bahkan 2 x 3 meter persegi saja. Besoknya dapat kabar, aku ditunggu di kantornya di Citibank Pondok Indah, katanya lihat sendiri nanti diantar.

Alhamdulillah, mungkin ini sudah ada jalan yang terbuka.

Hari yang ditentukan berangkat ke Pondok Indah. Setelah ketemu di Citibank, kita jalan kaki menuju lokasi, ternyata lokasinya di tempat deretan kedai makan (semacam warung tegal/warung padang) untuk para karyawan makan siang. Betul ada tempat kosong satu kios, tapi menurut pedagang disitu, tanyain saja ke kantor, maksudnya ke kantor pemasaran Pondok Indah.

Kantor Pemasaran Pondok Indah? Masa lokasi warteg beginian diurusin kantro pemasaran Pondok Indah ?

Langsung datengin kantor pemasaran tersebut, sayang, petugasnya lagi istirahat makan siang. Akhirnya temen istriku nggak bisa lagi nemenin karena harus balik kantor. Sambil menunggu dia, aku balik ke warteg tadi, makan nasi padang. Lucunya baru inget kalau hari itu aku lagi puasa, tapi nasi sudah ludes dimakan ? ya jadinya puasanya gak aku terusin.....

Habis makan siang, balik ke Kantor Pemasaran. Ketemu sama petugasnya.

Ngobrol dan aku sampaikan maksudku ketemu dia. Jawabannya ? Maaf pak, sebetulnya lokasi itu kita buat bukan disengaja karena daripada tukang jualan nasi itu berkeliaran nggak keruan, akhirnya kita buatkan darudat lokasi itu. Kita nggak narik sewa untuk itu, hanya minta tiap bulan 100,000 itu biaya kebersihan saja. Lokasi yang Bapak maksudkan sebetulnya tidak kosong karena begitu jam 16:00, yang pakai adalah tukang jual mie rebus/goreng yang buka malam hari.

Walhasil, nol lagi......

Hari berikutnya lagi....

Ditelpon dari pondok indah sama temennya istri. Ada lokasi yang mau disewakan, di lantai dua, lumayan luas, didalam komplek perkantoran katanya.

Besoknya aku datangin setelah sebelumnya janjian sama orang yang mengelola. Begitu sampai, aku jadi lemas, kenapa? Ternyata lokasi itu, lantai bawahnya dipakai untuk Caraka/DHL. Sewa pertahun Rp. 75 juta, kalau kemahalan bisa dibagi dua ruangannya. Ya nggak mungkin dong di lokasi itu. Gagal lagi.......Eh malah ditawarin jadi agen Caraka/DHL. Untuk bisa franchise Caraka/DHL, franchise fee-nya sekaligus dibayar untuk lima tahun adalah Rp. 75 juta. Dapat franchise dan peralatan usaha : Meja kerja, komputer berikut software, lemari pendingin minuman dll. Ah mahal.....

Adikku menyarankan, lokasi di Kalisari (dekat Cijantung) katanya pernah ada tapi ngak jalan, sebaiknya kita survey katanya. Ayo....

Besoknya jalan ke Kalisari (aku agak asing juga daerah sini), hari itu hujan deres banget. Setelah jalan pelan sambil di klaksonin dari belakang, kita behenti di suat tempat yang kelihatannya agak ramai. Setelah lihat-lihat ada kios yang ada tulisannya “Disewakan”, kita stop disitu. Sambil ujan-ujanan, kita jalan. Tempatnya salon kecantikan. “Oh nggak ada disini mbak” katanya kepada adikku, didepan sana ada yang mau disewakan, baru, kesana saja tanyain - depannya ada pohon. Jalan lagi sambil ujan-ujanan. Begitu sampai, memang kelihatannya kios yang baru dibuat. Melihat kita celingukan, ada Ibu-ibu yang datang.

“Ada apa dik?” katanya.

“Ini disewakan ?”

“Iya, saya tantenya pemilik kios ini. Dia masih kuliah sekarang. Hubungi saja, ini nomor HP-nya”

Enam juta pertahun sewanya. Tapi hati rasanya kurang srek.

Jalan lagi, ada yang lebih luas lagi. Kutelpon pemiliknya. Sambil ujan-ujanan yang punya dateng bareng mantunya. Setelah ngobrol aku diajaknya ke rumahnya masuk gang. Dia orang betawi. Setelah tawar-tawar, dia kasih 8 juta setahun. Kata adikku, ambil saja lokasinya lumayan. Dia minta panjar sebagai uang muka. Kukasih 300 ribu sebagai panjar.

Besoknya lapor ke pusat, disuruh buat permohonan dan peta lokasi terus anterin ke pusat katanya.

Aku buat dan langsung anterin besoknya ke Rawamangun. Lagi-lagi gagal...... Katanya di tempat itu sepi, karena hanya pemukiman penduduk biasa, ngak ada perkantorn. Nanti Bapak buka disitu nggak bakal lama karena sepi. Yang sudah juga begitu... Walhasil uang 300 ribu melayang..............

Wah susah juga ya mau usaha.....

Blessing....

Dalam masa kosong itu, aku sakit yang katanya dokter disebabkan oleh stress dan cape.

Yang pertama aku “Vertigo”
Yang kedua, sakit lutut.

Masya ALLAH, keduanya sakit banget, apalagi yang pertama. Amit-amit deh, jangan lagi. Dunia serasa berputar mau membanting aku, mau muntah sama buang-buang air.

Yang kedua, kaki gak bisa di tekuk atau dilurusin, sakitnya minta ampun....Yang repot, terapi sampai tiga kali seminggu, tapi habis obat kumat lagi....

Setelah itu, kayaknya harus gerak nih jangan dirumah melulu. Alhamdulillah, setelah aktif lagi, penyakit itu hilang semua.

Minggu terakhir Januari 2008, aku ditelpon dari pusat, di Otista itu bagus. Aku urusin. Alhamdulillah, sekarang sudah jalan tapi omzet baru sekitar 20 jutaan.. Nampaknya pasarnya masih bisa digarap, aku ingin omzet bisa naik paling tidak sampai 50 juta. “Kantor”nya sih nggak bagus, darurat. Yang penting jalan dulu, nanti pelan-pelan dibagusin. Sewa Rp. 8 ¼ jt pertahun.

Mudah-mudahan ini bisa terwujudkan. Kalbulkan ya ALLAH....

Saturday, January 12, 2008

Tambah Jaringan...

Sore ini saya ditelpon dari toko, inform bahwa ada pembeli dari Makassar. Dia membeli untuk dijual lagi, jadi minta diskon. Setelah tahu dia beli agak banyak, OK lah diskon. Begitu diberi diskon (mungkin lumayan), dia belinya nambah menjadi 2 x lipat lebih. Alhamdulillah....
Jadi jaringan saya ya Bu....

Siapa menyusul ?

Tuesday, January 1, 2008

Sangat diimpikan kejadian itu terulang ....

Senin, 31 Desember 2007 adalah hari terakhir di tahun 2007. Bisa dibayangkan deh suasana pertokoan, sudah mulai lesu, orang-orang sudah kabur ke luar kota, sudah pasti toko sepi. Saat itu therapi lutut di RS Mitra bekasi sedang berjalan. Tiba-tiba saja timbul niat supaya tetap ada sales, istri dihubungi – tolong hubungi toko, katakan sama SPG nya untuk memasang tulisan yang mudah dilihat, tulis “End Year Sales, 10 % Discount” untuk satu hari ini saja untuk semua pembelian. Hubungi para pembeli setia siapa tahu mereka tertarik.

Sore-sore istri pulang dari toko setelah melihat keadaan, lumayan katanya. Orang-orang yang lewat, setelah lihat ada tulisan tadi pada belok, masuk, lihat-lihat dan.... belanja! Rupanya memang, pembeli itu kalau di-iming-iming diskon, tadinya nggak niat belanja, eh jadi belanja.....

Bulan Desember 2007 ini Alhamdulillh, omzetnya 123 % diatas Nopember 2007. Terima kasih ya ALLAH.... Mudah-mudahan bulan-bulan kedepan akan senantiasa naik terus.

Inget bener, tanggal 15 Desember 2007 adalah sales rekor, dari seluruh hari yang dilalui belum pernah sales harian yang sebesar itu. Sangat di-impikan kejadian itu terulang....

Monday, December 31, 2007

Selamat tahun baru....

Selamat pagi,

"SELAMAT TAHUN BARU / WILUJENG TAUN ENGGAL / HAPPY NEW YEAR 2008"

Semoga ALLAH meridhoi kita, Amin...

Saturday, December 29, 2007

Mumpung masih semangat..

Setelah merasa business yang pertama jalan, walaupun masih merangkak, keinginan untuk nambah business (walaupun bentuk lain) rasanya mulai timbul. Nggak sabar rasanya pingin yang lain dijajaki, tapi apa ya ? Ternyata begitu business jalan, ada respon, tumbuh dll. hati ini rasanya berbunga-bunga, yang jelas menambah semangat. Guru saya Pak Ryad sudah lepas landas jauh sekali, saya ingin mengejar. Kalau ngobrol sama dia, rasanya tambah semangat karena dia seperti tidak rugi memberikan apapun yang dia ketahui kepada saya. Ia tidak takut tersaingi, tidak takut terambil pangsanya. Semangat berbagi Pak Ryad itu begitu besar. Itulah saya pikir mengapa business dia begitu cepat melesat, ALLAH memberikan keberkahannya karena rasa berbaginya.

Prospek sedang berjalan untuk mencoba business dibidang jasa, mudah-mudahan lancar dan ALLAH memberikan rezeki lain dari arah ini. Tapi itu tadi, memang segala sesuatu dalam hidup ini tidak mudah, tidak gratis, harus ada upaya dan usaha dulu, prospek ini sudah berjalan agak lama masih belum ada kemajuan yang berarti. Terakhir, kemungkinan Senin akhir tahun ini ada kabar, mudah-mudahan kabar baik yang bisa menambah semangat.

Satunya lagi sedang mau dijajaki, sudah ada planning mau join sama teman, tapi saat ini teman itu sedang pergi keluar negeri. Barang yang nantinya dijual adalah barang import. Memang ini agak berat mengingat barang import kan kalau dibeli ada minimalnya sehingga daerah penjualan harus luas, kalau mungkin seluruh Indonesia. Berangan-angan boleh kan untuk bisa jualan sampai ke seluruh Indonesia?

Sekarang saya jadi berpikir, kenapa tidak dari dulu ya ?

Thursday, December 27, 2007

Selamat datang 2008 ...

Akhir tahun 2007 kian mendekat. Tiga bulan sudah saya buka usaha retail baju muslim di Mall Ambassador. Tiga bulan pula saya memiliki pengalaman buka gerai. Tiap bulan berbeda suasananya, berbeda salesnya dan berbeda pula karyawannya! Karyawan yang pertama tahu-tahu berhenti katanya sudah dapat kerjaan baru, yang kedua sakit-sakitan sehingga dia mengundurkan diri. Wah mudah-mudahan yang ketiga ini bisa bertahan agak lama. Kalau dipikir-pikir, rasanya gaji + tunjangannya nggak jelek. Tapi ya......Repot juga sih sewaktu seminggu kosong nggak ada karyawan, terpaksa pontang panting, sayang kalau tutup, mau lebaran haji...

Kemarin ada pembeli, katanya orang Bandung sekeluarga sampai neneknya, mampir mau beli baju, ternyata dia berminat mau beli banyak untuk dijual lagi di Bandung. Dokter gigi nyambi sambil jualan baju muslim. Dalam hati, nggak kebalik nih dari Bandung nyari di Jakarta ? Mudah-mudahan aja ini bisa terus berlanjut...

Tahun 2008 ?

Kata orang, gantungkan cita-cita setinggi langit. Saya juga cantolkan keinginan untuk bisa melebarkan usaha ini ke arah yang lebih jauh, setidaknya ada tambah gerai supaya omzet naik. Pingin juga sih mematok target, tapi belum berani memasang angka pasti, takut kecewa. Pokoknya tumbuh dulu aja.

Dengan tutupnya tahun 2007, akhir Desember 2007 ini saya jadikan index 100, semoga di tahun 2008, dengan niat dan do’a, dari bulan ke bulan ada peningkatan. Perlu upaya plus untuk itu ya.... Ada enaknya juga sih, sekarang ini asal bangun tidur otak mikir mesti ngapain hari ini untuk mendongkark omzet! Yang jelas tantangan ini akan menjadi asyik bila ternyata terpenuhi karena DIA mengabulkan do’a.

Bismillah,

Selamat datang 2008....

Monday, December 24, 2007

Lanjut....

Cerita berikutnya adalah, produk khas apa yang harus saya jual. Ruzika sebagai guru saya sudah punya beberapa merek yang diageninya. Saat saya berkunjung berdua istri awal Nopember 2007 lalu ke Ruzika Cibubur, saya dibeliin majalah Ummi oleh Pak Ryad. Ternyata disana banyak sekali produk-produk pilihan yang bisa dijual.

Beberapa hari kemudian saya datangi salah satu produsen baju muslim “Izzati”, saya mencoba untuk jadi agennya. Alhamdulillah begitu di pajang langsung ada yang beli. Saya lagi ingin berusaha untuk menjadi distributor wilayah, setidaknya Jakarta Selatan. Cukup “berat” karena harus mampu menjual ratusan potong dalam sebulan. Saya ingin belajar banyak dari Ruzika, bagaimana saya bisa menjual ratusan potong sebagaimana Ruzika mampu melakukannya.

Lanjut.....

Saya masih terus mencari model atau merek lain yang produknya “dapat dijual”. Terakhir saya coba label “Ute”. Lumayan.... Range harga produk ini antara Rp. 125,000 sampai Rp. 300,000. Tapi yang saya jual ambil yang di tengah antara Rp. 125,000 sampai Rp. 175,000.

Saat bulan Oktober, sempat juga saya ragu. Salesnya kecil sekali, maklum baru habis lebaran. Lagi-lagi saya konsultasi dengan Ruzika. Untungnya Pak Ryad ngasih semangat saya untuk terus maju, jangan melempem. Thanks Pak Ryad......

Bulan Desember ini saya terhibur dan semangat lagi. Menjelang lebaran “Iedul Adha 1428 H ini salesnya cukup lumayan. Bila dibanding Nopember, Desember ini dua kali lipatnya. Alhamdulillah......